Rabu, 19 Desember 2007

et a glance KATARAK

Katarak dapat didefinisikan sebagai kekeruhan pada lensa yang disebabkan oleh hidrasi / masuknya cairan bola mata ke dalam lensa atau akibat denaturasi protein lensa.

Keluhan Utama Pasien :
1. Pandangan berkabut (seperti berasap / awan)
2. Visus / kemampuan penglihatan perlahan menurun
3. Mata terdapat bercak keputihan (leukokore)
4. Mata silau (Fotofobia)

Etiologi :
1. Degeneratif (usia)
2. Kongenital (bawaan lahir)
3. Infeksi kehamilan
4. Penyakit sistemik (ex, Diabetes Mellitus, Hipertensi, Hipoparatiroidisme, dll)
5. Penyakit lokal pada mata (ex, uveitis, glaukoma, miopia tinggi, hiperplastik vitreus primer, dll)
6. Trauma / kecelakaan yang mengenai mata

Berdasarkan usia pasien, katarak diklasifikasikan sebagai :
1. Katarak kongenital : usia < 1 th
2. Katarak juvemil : usia > 1 th
3. Katarak senil : usia > 50 th

Berdasarkan anatomi lensa yang terkena, diklasifikasikan sebagai :
1. Katarak kortikal anterior
2. Katarak kortikal posterior
3. Katarak nuklearis
4. Katarak sub kapsular
5. Katarak total

Berdasarkan penyebabnya, diklasifikasikan sebagai :
1. Katarak primer : gangguan perkembangan dan metabolisme lensa
2. Katarak sekunder : akibat operasi
3. Katarak komplikata : akibat penyakit sistemik atau lokal

Stadium Katarak Senil :
I : Insipien
II : Imatur
III : Matur
IV : Hipermatur

Patofisiologi
Stad. I : Karena berbagai sebab seperti yang telah di jelaskan di atas, lensa mengalami perubahan-perubahan yang bisa menyebabkan hidrasi cairan bola mata ke dalam lensa dan atau terjadinya denaturasi protein lensa itu sendiri, sehingga timbul kekeruhan (opasitas) pada lensa. Stad II : Bila proses ini terus berlangsung lensa makin mencembung dan dapat mendorong iris ke depan, sehingga aliran aqueus humor (cairan bola mata) juga akan tersumbat akibat aliran melalui COP (Camera Oculi Posterior) semakin sempit sehingga dapat menimbulkan komplikasi glaukoma.
Stad. III-IV : Sampai batas tertentu lensa yang terus mencembung akan kehilangan daya elastisitasnya, sehingga lensa akan mengempes dan cairan dan protein lensa dari dalam lensa keluar. COP kemudian menjadi dalam.
Cairan / protein lensa yang keluar dari lensa tersebut menimbulkan reaksi inflamasi dalam bola mata karena di anggap sebagai benda asing. Akibatnya dapat timbul komplikasi uveitis dan glaukoma karena aliran melalui COP kembali terhambat akibat terdapatnya sel-sel radang dan cairan / protein lensa itu sendiri yang menghalangi aliran cairan bola mata.

Komplikasi
1. Glaukoma ; sering pada stad.II dan IV
2. Uveitis ; sering pada stad.IV
3. Blindness (Kebutaan)

Pengobatan
Tidak ada pengobatan lain kecuali operasi
Teknik operasi :
1. Ekstraksi Lensa Intrakapsular : Lensa dikeluarkan bersama kapsulnya dengan memutus zonula zinn
2. Ekstraksi Lensa Ekstrakapsular : Hanya nukleus lensa yang dikeluarkan , sedangkan sisa korteks lensa diirigasi, dan kapsul posterior dibiarkan
3. Disisio Lentis : Dengan merobek / menusuk kapsul anterior lensa dengan harapan bahan lensa yang cair keluar.
Teknik 1 dan 2 yang di lakukan pada katarak senil, sedangkan teknik 3 hanya bisa untuk katarak kongenital.

Syarat Operasi :
1. Tidak terdapat sumbatan eksresi saluran lakrimal (air mata) ; dikonfirmasi dengan Anel test
2. Tidak terdapat infeksi di sekitar jaringan orbita (ex, hordeolum, blefaritis, keratitis, konjungtivitis, dll)
3. TIO / tekanan bola mata normal
4. Tekanan darah sistolik kurang dari 160 mmHg, diastolik kurang dari 100 mmHg
5. Gula darah terkontrol
6. Tidak sedang batuk

Komplikasi Operasi :
1. Infeksi
2. Katarak sekunder



Health for success

Ora et labora, di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang sehat. Di dalam jiwa yang sehat terdapat pemikiran yang sehat juga !...di dalam pemikiran yang sehat bisa muncul ide-ide brilian.
And...to keep ur life continue, to keep ur job still great, to keep ur relationship fun, to keep ur asignment well done, the last...to keep and also to being succesfull, u'll need health.
So be Health ! and know more about healthy !